WhatsApp Image 2021 06 18 at 09.27.07

Ketua Pengadilan Agama Jepara Drs. H. Abdul Rahim, M.H. dan Panitera Tazkiyaturrobihah, S. Ag., M.H. beserta para hakim mengikuti zoom meeting Pembinaan Kompetensi Tenaga Teknis Peradilan Agama Berbasis Online sekaligus Bedah Buku yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama pada hari Jum’at (18/06/2021) pukul 09.00 WIB.

WhatsApp Image 2021 06 18 at 11.08.32

Kegiatan ini diikuti oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama di seluruh wilayah Republik Indonesia. Dalam sambutan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H. menyatakan bahwa kita patut bersyukur karena Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non Yudisial YM. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H. berkenan untuk meluangkan waktunya memberikan pembinaan kepada warga peradilan agama. “Seluruh Ketua Pengadilan Agama harus membeli buku Beliau tentang materi ini agar dapat menambah wawasan dan sebagai referensi acuan dalam melakukan pembinaan kepada jajaran di bawahnya,” pesannya.

WhatsApp Image 2021 06 18 at 11.08.31

Pada kesempatan ini Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non Yudisial YM. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H. memaparkan tentang batas kewenangan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial dalam mengawasi hakim. Beliau menguraikan tentang kemandirian kekuasaan kehakiman dalam kerangka hukum internasional, kemandirian kekuasaan kehakiman dalam kerangka hukum nasional, tinjauan umum mengenai fungsi pengawasan terhadap hakim, batas kewenangan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial dalam pengawasan perilaku hakim, teknis yudisial dalam kerangka peraturan perundang-undangan dan relasi antara kekuasaan kehakiman dan pengawasan.

Selain itu Beliau menyatakan bahwa kekuasaan tanpa adanya pengawasan maka akan rentan disalahgunakan, namun pengawas sendiri jangan sampai menjadi bagian dari masalah karena jika hal tersebut terjadi maka independensi akan runtuh. Beliau juga mewanti-wanti agar dalam bekerja selalu diniatkan untuk ibadah dengan filosofi sami’na wa atha’na khususnya untuk kebaikan dan kemajuan bersama. “Selalu berbuat baik karena long life campaign, jika kita berbuat baik maka otomatis orang lain akan mengenang, membicarakan dan mempromosikan kebaikan kita sepanjang hidup mereka yang imbas dari hal tersebut akan berbalik pada diri kita sendiri lagi,” ujarnya.